Pengenalan aplikasi Si-INTAN sebagai sebuah alat bantu
untuk registri dosis radiasi pasien yang menjalani pemeriksaan dengan modalitas
sumber radiasi pengion dilaksanakan di Kota Solo pada Tanggal 6 September 2018.
Pengenalan itu dihadiri oleh perwakilan rumah sakit di daerah Solo dan sekitarnya.
Pada sesi pembukaan, DR. Syahrir menyatakan bahwa
BAPETEN berkomitmen untuk memberikan perlindungan pada pasien radiologi dengan
menyediakan sebuah aplikasi berbasis web untuk inputan data dosis dan kondisi
penyinaran yang diberi nama Si-INTAN. Slah satu outcome Si-INTAN adalah
ditetapkannya Tingkat Panduan Diagnostik (Diagnostic Referenc Level, DRL) Nasional
Indonesia dan lokal rumah sakit.
Presentasi berikutnya mengenai pengenalan DRL dan
aplikasi SI-INTAN oleh Rusmanto, yang memberikan informasi bahwa DRL
telah terbukti (proven) menjadi alat yang efektif untuk optimisasi
proteksi radiasi pada paparan medik di radiologi diagnostik dan intervensional
atau pun kedokteran nuklir. Karena sebagai alat optimisasi, maka optimisasi
tidak cukup hanya dengan memperoleh dan menetapkan nilai DRL. Namun, nilai DRL
tersebut harus diimplementasikan.
Implementasi DRL dilakukan dengan:
Mencatat pasien-pasien yang memiliki nilai dosis
melebihi DRL. Catatan itu dapat dibuat per bulan, sehingga nanti dapat
diketahui pola bulanan jumlah pasien yang melebihi DRL.
Fasilitas dapat menetapkan nilai mutu untuk audit dosis
dengan DRL, misalnya jumlah dosis pasien yang melebihi DRL <= 5% dari jumlah
pasien.
Mengidentifikasi penyebab dosis pasien melebihi DRL,
kemudian diambil langkah perbaikannya sehingga tidak terulang kembali.
Apabila diketemukan penyebab pasien melebihi DRL dan
secara klinis tidak dapat dihindari maka dibuat suatu pernyataan bahwa pasien memperoleh
dosis melebihi DRL karena ukuran tubuh pasien, permintaan dokter untuk citra
yang bagus, atau tuntutan prosedur yang dijalani mengakibatkan dosis tinggi.
Mencatat dosis dan kondisi pemeriksaan yang nilainya
kurang dari DRL, untuk di inputkan di Si-INTAN, sehingga DRL periode selanjutnya
dapat berkurang dari DRL yang ditetapkan sebelumnya.
Presentasi selanjutnya, mengenai tata cara registrasi
dan input data di Si-INTAN oleh Ida Bagus Gede Putra Pratama. Pada sesi ini
dijumpai beberapa kendala yang muncul dari peserta diantaranya:
Kalau jumlah pasien terbatas, dalam 1 bulan tidak ada
20 pasien. Inputan data dosis dapat dilanjutkan di bulan selanjutnya sampai
tercapai jumlah minimal, namun jika diperkirakan dalam 1 tahun jumlah minimal
tidak tercapai maka dapat menghubungi admin Si-INTAN untuk dipertimbangkan
dapat disubmit dengan jumlah 10 data.
Hasil uji kesesuaian tidak memberikan data keluaran
radiasi yaitu data variasi kV vs dosis (mGy) mulai dari kV terendah
sampai kV tertinggi yang biasa dipakai untuk pelayanan atau disesuaikan dengan
spesifikasi modalitasnya.