Pada Tanggal 18 Oktober 2018 di Kuta, Bali diselenggarakan
acara pembinaan teknis pengenalan fitur baru aplikasi Si-INTAN yaitu fitur
manajemen data dosis radiasi pasien dengan pemeriksaan menggunakan pesawat
sinar-X radiografi umum (general purpose radiography). Acara ini di hadiri
sekitar 32 peserta perwakilan dari rumah sakit di daerah Bali.
Pada sesi acara, diperkenalkan mengenai konsep dan
implementasi Tingkat Panduan Diagnostik (Diagnostik Reference Level, DRL) dalam
upaya optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi bagi pasien, Pengenalan
Aplikasi SI-INTAN dan tata cara penggunaannya.
Sebagaimana diketahui bahwa penggunaan sumber radiasi
pengion sinar-X berpotensi memberikan paparan radiasi yang tidak diperlukan
(unnecessary exposure) pada pasien. Hal ini ditunjukkan oleh IAEA yang
menyatakan bahwa 40% radiasi yang diterima oleh pasien tidak berguna dalam
dalam rangka pencitraan diagnostik. Artinya, masih dibutuhkan upaya optimisasi
sehingga radiasi yang diberikan ke pasien itu sesuai dengan kebutuhan untuk
menghasilkan citra yang memberi informasi diagnostik yang memadai/optimal.
Salah satu tool yang sudah terbukti nyata (proven) adalah menggunakan DRL.
Berikut ini beberapa hal yang terkait dengan gambaran
mengenai DRL:
- DRL
telah terbukti (proven) menjadi alat
yang efektif untuk optimisasi proteksi radiasi bagi pasien
- DRL
adalah proses, yaitu berupa siklus untuk menetapkan nilai DRL, menggunakannya
sebagai alat untuk optimisasi, dan kemudian menentukan nilai DRL yang diperbarui sebagai alat untuk optimasi
lebih lanjut)
- DRL, digunakan sebagai alat investigasi untuk optimisasi proteksi radiasi bagi pasien,
mengidentifikasi dosis yang tidak perlu
- DRL,dikuantifikasi
dari nilai radiasi dalam besaran yang
umum dan mudah ditentukan/diukur
yang memiliki link dengan dosis
pasien atau yang
merepresentasikan jumlah radiasi pengion yang digunakan untuk pencitraan
- Secara Nasional, nilai DRL ditetapkan pada 75
persentil (kuartil 3) dari distribusi median yang berasal dari DRL lokal.
- Nilai
DRL tidak statis, optimisasi harus terus berlanjut, melalui peningkatan
hardware dan software, nilai DRL harus
di-update secara reguler. Ketika teknik pencitraan baru diperkenalkan,
maka perlu ditetapkan nilai DRL yang sesuai. Penggunaan aplikasi software untuk
pengumpulan dan pengelolaan data dosis dapat mempermudah proses penetapan dan
pemutakhiran nilai DRL.
- DRL tidak ditujukan untuk digunakan dalam terapi
radiasi (radioterapi), tetapi DRL harus dipertimbangkan dalam pencitraan untuk perencanaan perawatan
(treatment planning), uji coba pengobatan (treatment rehearsal), dan verifikasi
set-up pasien di radioterapi
Rumah sakit dapat menggunakan aplikasi Si-INTAN untuk sistem
manajemen dosis radiasi pasien radiologi dan untuk memenuhi aspek manajemen
dosis radiasi yang di persyaratkan oleh komite akreditasi rumah sakit (KARS).
Berikut ini alur optimisasi dosis pasien menggunakan DRL:
Selain
itu, rumah sakit sebelum menerapkan manajemen dosis radiasi sebaiknya membuat
Standar Operasional Prosedur (SOP) Manajemen Dosis Radiasi Pasien Radiologi.
Berikut ini link contoh SOP terkait manajemen dosis pasien: SOP terkait manajemen dosis pasien